National Archives and Records Administration v. Favish
National Archives and Records Administration v. Favish
Blog Article
National Archives and Records Administration v. Favish adalah sebuah kasus hukum yang penting yang diajukan ke Mahkamah Agung Amerika Serikat pada tahun 2004. Kasus ini berkaitan dengan hak untuk mengakses rekaman otopsi foto dari kematian Vince Foster, seorang pejabat Gedung Putih pada masa pemerintahan Presiden Bill Clinton.
Vince Foster meninggal pada tahun 1993, dan penyelidikan awal menyimpulkan bahwa dia bunuh diri. Namun, ada spekulasi dan teori konspirasi yang beredar, menyebut bahwa kematian Foster sebenarnya merupakan pembunuhan yang melibatkan pejabat tinggi pemerintah. Sebuah permintaan FOIA (Freedom of Information Act) diajukan oleh Elizaabeth A. Brown (Favish) kepada National Archives untuk mendapatkan akses ke rekaman otopsi foto Foster. Permintaan tersebut ditolak oleh National Archives, mengklaim bahwa pengungkapan rekaman tersebut dapat melanggar privasi keluarga dan menimbulkan kerusakan emosional yang tidak diinginkan bagi mereka.
Kasus ini kemudian mencapai Mahkamah Agung, yang harus menentukan apakah rekaman otopsi foto tersebut harus diungkapkan di bawah FOIA. Putusan akhirnya adalah 7-2 untuk National Archives, memutuskan bahwa otopsi foto Foster tidak harus diungkapkan. Mahkamah Agung menyatakan bahwa pemerintah memiliki hak untuk menahan informasi yang dapat melanggar privasi individu atau menyebabkan kerusakan emosional yang tidak wajar.
Keputusan ini menegaskan bahwa pemerintah memiliki kewajiban untuk melindungi privasi individu click here dalam konteks permintaan FOIA, dan bahwa pengungkapan informasi tertentu dapat dilarang jika dapat merugikan keluarga atau individu secara signifikan. Kasus ini menjadi preseden penting dalam menentukan keseimbangan antara transparansi pemerintah dan perlindungan privasi individu.